Batubara US$115, Saham BUMI Melejit
Oleh: Ahmad Munjin
Pasar Modal – Senin, 13 Desember 2010 | 09:01 WIB
INILAH.COM, Jakarta – Saham BUMI, Senin (13/12) diprediksi menguat. Kenaikan harga batubara ke level US$115,81 per metrik ton setelah tukar guling saham dengan Vallar Plc menjadi katalisnya. Buy on weakness!
Oleh: Ahmad Munjin
Pasar Modal – Senin, 13 Desember 2010 | 09:01 WIB
INILAH.COM, Jakarta – Saham BUMI, Senin (13/12) diprediksi menguat. Kenaikan harga batubara ke level US$115,81 per metrik ton setelah tukar guling saham dengan Vallar Plc menjadi katalisnya. Buy on weakness!
Pengamat pasar modal N Jaganathan  mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) awal pekan  ini terutama karena faktor harga komoditas terutama batubara yang naik  ke level US$115,81 dari pekan sebelumnya US$111,24 per metrik ton  berdasarkan harga mingguan di Newcastle.
Pada saat yang sama, lanjut Jaganathan,  permintaan batubara masih tetap tinggi. “Senin (13/12) ini, saham BUMI  akan mengarah ke level resistance Rp3.000 dan Rp2.950 sebagai level  support-nya. Sedangkan sepekan ke depan akan bergerak dalam kisaran  Rp3.200-2.800,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (12/12).
Pada perdagangan Jumat (10/12) saham  BUMI ditutup melemah Rp50 (1,65%) jadi Rp2.975 dari posisi sebelumnya  Rp3.025. Harga tertingginya mencapai Rp3.025 dan terendah Rp2.925.  Volume transaksi mencapai 95,2 juta unit saham senilai Rp283,9 miliar  dan frekuensi 1.711 kali.
Lebih jauh, Jaganathan mengatakan,  pertahanan saham BUMI saat ini sangat kuat karena sudah tembus level  psikologis Rp3.000. Kondisi ini menurutnya, masih ditopang merger 25%  saham BUMI milik PT Bakrie and Brothers (BNBR) dengan Vallar Plc.  “Dengan tukar guling saham, pasar batubara BUMI jadi semakin terbuka  lebar sementara harga batubara saat ini sedang naik tajam,” ucapnya.
Apalagi, BUMI juga jadi punya nama  dengan backdoor listing di bursa London seiring pergantian nama dari  Vallar Plc menjadi BUMI Plc. “Di sisi lain, Vallar memiliki akses penuh  kepada pertambangan di RI. Karena itu, BUMI cenderung menguat awal pekan  ini,” paparnya.
Namun demikian, dari sisi laporan  keuangan kurang menguntungkan bagi BUMI. Sebab, laporan keuangan BUMI di  kuartal III, mengalami penurunan laba bersih 37% menjadi US$195,6 juta  di triwulan III 2010, dari tahun sebelumnya pada periode yang sama  sebanyak US$310,5 juta. “Bisa juga itu karena faktor merger,” ucapnya.
Dalam konteks Vallar Plc, imbuhnya,  tukar guling sangat menguntungkan BUMI. Sebab, hal itu menjadi semacam  dukungan bagi perseroan. Dari sisi Good Corporate Governance (GCG) pun  jadi positif. “Secara tidak langsung, saham BUMI listing di bursa  London,” tandasnya.
Sementara itu, dari sisi utang, BUMI  mengeluarkan obligasi untuk refinancing utang senilai US$700 juta.  Dengan banyaknya utang, berbagai aksi korporasi seperti IPO anak  usahanya, PT Bumi Resourses Minerals (BRMS), memicu kenaikan book value,  tapi price to book value-nya tidak berkembang.
“Tapi, utang BUMI tetap dibayar dengan  obligasi dan utang lain yang di-refinance,” timpalnya. Memang posisi  utang BUMI tidak berubah. Tapi jangka waktunya diubah, seperti jatuh  tempo ditambah menjadi dua tahun. Otomatis beban bunganya menjadi  berkurang. “Karena itu cicilan utang pokok dan bunga jadi lebih rendah,”  tuturnya.
Pasar juga melihat setiap kali IPO,  apakah dana yang didapat digunakan untuk ekspansi atau menutup utang.  “Saya rekomendasikan buy on weakness untuk BUMI di level Rp2.850-2.900  karena saham ini bermain tipis,” imbuhnya. [mdr]
sumber  ; analisasahamkobayashi.com  
 
0 komentar:
Posting Komentar